Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan China, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), perusahaan di balik merek GPS Tracker Fox Logger, menunjukkan ketahanan yang mengesankan. Alih-alih terpengaruh gejolak internasional, IOTF justru fokus memperkuat posisi di pasar domestik dan mempersiapkan lompatan besar di era digital.
Strategi ini terbukti efektif. IOTF mampu meminimalkan dampak negatif perang tarif dan sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Fokus Pasar Domestik dan Penguatan Internal
IOTF, yang pasarnya sepenuhnya berada di Indonesia, menganggap situasi ekonomi global sebagai pengingat pentingnya transaksi berbasis rupiah.
Langkah konkret yang diambil termasuk peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi internal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan seleksi yang ketat.
CEO IOTF, Alamsyah Cheung, menekankan pentingnya sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan. Penguatan internal menjadi prioritas utama.
Kinerja Fox Logger yang Solid dan Loyalitas Pelanggan
Fox Logger, produk unggulan IOTF, terus menunjukkan kinerja yang solid.
Kualitas layanan dan pendekatan personal kepada pelanggan terbukti efektif dalam membangun loyalitas dan mendorong pembelian ulang, bahkan di tengah ketidakpastian pasar.
Strategi ini memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan siklus hidup pelanggan yang panjang.
Kolaborasi Strategis dengan Kingdee untuk Akselerasi Digital
Pada Maret 2025, IOTF mengumumkan kolaborasi strategis dengan Kingdee International Software Group, perusahaan enterprise resource planning (ERP) Cloud terbesar di Tiongkok.
Kingdee, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp100 triliun, akan membantu IOTF mempercepat transformasi digital di Indonesia, terutama bagi UMKM.
Kolaborasi ini bukan hanya sekadar aliansi teknologi, tetapi juga bagian dari visi jangka panjang untuk membangun ekosistem digital yang kuat di Indonesia.
IOTF dan Kingdee berencana membangun pusat data lokal untuk mendukung kedaulatan data, sesuai regulasi pemerintah.
Pusat data ini akan menjadi fondasi penting bagi ekosistem digital yang tangguh dan mandiri.
Manfaat Kolaborasi IOTF dan Kingdee
Kemitraan ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan perspektif yang berharga. Kingdee memberikan perspektif global, sementara IOTF memberikan pemahaman pasar lokal.
Sinergi ini menciptakan solusi digital yang efisien dan relevan dengan kebutuhan masa depan pelaku usaha Indonesia.
Alamsyah Cheung, yang baru saja masuk dalam daftar Fortune Indonesia 40 Under 40, melihat kolaborasi ini sebagai peluang besar untuk pertumbuhan dan kontribusi bagi ekonomi nasional.
Kesimpulannya, strategi IOTF yang fokus pada pasar domestik, penguatan internal, dan kolaborasi strategis dengan Kingdee, menunjukkan pendekatan yang bijak dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Komitmen terhadap kualitas, loyalitas pelanggan, dan transformasi digital menjadi kunci kesuksesan perusahaan ini. Kolaborasi dengan Kingdee bukan hanya membuka peluang bisnis, namun juga membangun fondasi kuat untuk ekosistem digital Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya saing.