Telkomsel telah menyelesaikan pembangunan jaringan 5G di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi). Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, mengumumkan penyelesaian ini dalam konferensi pers di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Selasa (11/3). Ia menyebutkan telah terpasang sekitar 1.400 BTS 5G yang tersebar luas, menjangkau area penting seperti Bandara Soekarno-Hatta, pusat bisnis (CBD), Tangerang Selatan, Bekasi, dan Bogor.
Depok, meskipun belum tercakup dalam pengumuman rampungnya jaringan 5G Jabodetabek, akan segera menyusul. Telkomsel berencana memperluas jaringan 5G ke kota-kota lain secara bertahap. Indra Mardiatna juga menekankan bahwa saat ini Telkomsel telah membangun total 2.200 BTS 5G di 56 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Saat ini, layanan 5G Telkomsel berjalan secara berkelanjutan di Jakarta dan Bali. Namun, rencana ekspansi ke kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, Makassar, dan Batam sedang dalam proses. Perluasan jaringan ini merupakan bagian dari upaya Telkomsel untuk menghadirkan konektivitas 5G yang lebih luas di Indonesia.
Telkomsel memulai pembangunan jaringan 5G sejak pertengahan tahun lalu. Awalnya, cakupan jaringan 5G masih terbatas pada beberapa titik. Namun, perkembangannya kini telah signifikan, menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Penetrasi perangkat 5G dan kebutuhan pelanggan di suatu wilayah menjadi pertimbangan utama Telkomsel dalam menentukan lokasi pembangunan jaringan 5G. Strategi ini memastikan investasi yang efisien dan terarah pada area yang benar-benar membutuhkan peningkatan kecepatan internet.
Uji Coba Jaringan 5G Telkomsel di Jabodetabek
Tim CNNIndonesia.com bersama media lain berkesempatan melakukan uji coba jaringan 5G Telkomsel di Jabodetabek pada Selasa (11/3). Rute uji coba dimulai dari Telkomsel Smart Office di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan berakhir di Land’s End PIK 2.
Sepanjang perjalanan, jaringan 5G Telkomsel menunjukkan performa yang stabil tanpa putus koneksi. Kecepatan unduh (download speed) bervariasi, antara 60 Mbps hingga lebih dari 100 Mbps selama perjalanan. Hasil pengujian kecepatan di Land’s End PIK 2 menunjukkan kecepatan download mencapai 275 Mbps. Ini menunjukkan potensi kecepatan tinggi yang ditawarkan jaringan 5G Telkomsel.
Faktor-Faktor Penting dalam Pengembangan Jaringan 5G
Selain aspek teknis pembangunan infrastruktur, beberapa faktor lain turut menentukan keberhasilan pengembangan jaringan 5G. Salah satunya adalah ketersediaan perangkat 5G di pasar. Perluasan jaringan 5G menjadi lebih efektif jika diiringi dengan peningkatan penggunaan perangkat yang kompatibel.
Faktor lain adalah tingkat kebutuhan pelanggan terhadap layanan 5G. Telkomsel tentunya akan memprioritaskan area dengan permintaan tinggi terhadap kecepatan internet yang lebih tinggi. Hal ini memastikan bahwa investasi yang dilakukan memberikan dampak yang maksimal bagi pelanggan.
Perluasan akses 5G ke berbagai wilayah juga memerlukan kerja sama dengan pemerintah daerah. Izin pembangunan menara BTS, akses lahan, dan regulasi terkait merupakan beberapa hal yang penting untuk memperlancar proses pembangunan infrastruktur.
Ke depannya, perkembangan jaringan 5G di Indonesia sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk kolaborasi antara operator seluler, pemerintah, dan produsen perangkat. Dengan kerja sama yang baik, Indonesia dapat mewujudkan konektivitas digital yang lebih maju.
Kesimpulannya, peluncuran jaringan 5G Telkomsel di Jabodetabek menandai langkah signifikan dalam meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Perluasan jangkauan ke kota-kota lain dan peningkatan kecepatan internet diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi digital dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.