Keraguan pengguna Windows terhadap laptop berbasis chip Snapdragon, yang menggunakan arsitektur ARM, kini dapat diredam. Selama ini, kompatibilitas aplikasi menjadi kendala utama, karena banyak aplikasi Windows dibangun untuk arsitektur x86 atau x64 yang digunakan prosesor Intel dan AMD.
Pengguna sebelumnya mengandalkan emulator Microsoft Prism untuk menjalankan aplikasi x86/x64 di perangkat ARM. Namun, situasi ini telah berubah secara signifikan. Kedar Kondap, SVP dan GM, Compute and Gaming Qualcomm, menjelaskan bahwa kini banyak aplikasi *native* ARM tersedia untuk Windows.
Aplikasi *native* adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk arsitektur ARM, sehingga performanya lebih optimal. Contohnya termasuk Microsoft Edge, Chrome, dan beberapa aplikasi Adobe. Microsoft sendiri melaporkan bahwa 90 persen aplikasi yang digunakan pengguna Windows saat ini adalah aplikasi *native*.
Kompatibilitas Snapdragon di Windows: Tidak Lagi Menjadi Masalah
Kondap menegaskan bahwa masalah kompatibilitas aplikasi di Windows on ARM sudah berkurang drastis. Aplikasi berjalan dengan lancar, bahkan untuk aplikasi non-native, emulator Microsoft Prism mampu menjalankan aplikasi x86 dan x64 dengan baik.
Tren ini didorong oleh meningkatnya jumlah *developer* yang menciptakan aplikasi yang memanfaatkan kekuatan pemrosesan Neural Processing Unit (NPU) pada chipset Snapdragon. NPU dengan TOPS (Trillions of Operations Per Second) yang tinggi memungkinkan pengolahan AI yang intensif secara *on-device*, tanpa memerlukan koneksi internet.
Keunggulan Generative AI On-Device
Kemampuan *on-device* processing ini sangat penting untuk generative AI. Penggunaan generative AI di laptop yang didukung Snapdragon X Elite, Snapdragon X Plus, dan Snapdragon X tidak lagi bergantung pada koneksi cloud. Hal ini memastikan kecepatan dan privasi yang lebih baik.
Contoh aplikasi yang memanfaatkan kemampuan ini termasuk Moises Live (aplikasi mastering musik) dan Lumina Neo. Qualcomm memamerkan beberapa demonstrasi kemampuan generative AI *on-device* di Snapdragon SEA Summit 2025 di Singapura.
Perkembangan Chipset Snapdragon dan Kompetisi di Pasar
Qualcomm dengan Snapdragon X series menawarkan alternatif kompetitif bagi platform x86 yang selama ini didominasi Intel dan AMD. Keunggulannya terletak pada kemampuan pemrosesan AI *on-device* yang efisien dan bertenaga, berkat NPU dengan 45 TOPS.
Ini memungkinkan laptop berbasis Snapdragon untuk menjalankan model AI besar secara lokal, memberikan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan menjaga privasi data. Dengan kemajuan ini, laptop berbasis Snapdragon kini menawarkan solusi yang menarik dan kompetitif di pasar.
Keberhasilan Qualcomm dalam mengatasi masalah kompatibilitas aplikasi dan menawarkan kemampuan generative AI *on-device* yang canggih menandai sebuah langkah maju signifikan dalam persaingan di pasar prosesor laptop. Ini memberikan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen yang menginginkan kinerja yang powerful dan efisien.
Meskipun Intel dan AMD tetap menjadi pemain utama di pasar x86, Qualcomm berhasil menghadirkan solusi ARM yang mampu bersaing, khususnya dalam hal pemrosesan AI. Masa depan prosesor laptop tampak semakin menarik dan inovatif dengan hadirnya beragam arsitektur dan kemampuan yang ditawarkan.
Gambar Kedar Kondap, SVP and GM, Compute and Gaming Qualcomm Technologies, Inc saat ditemui di Snapdragon SEA Summit di Singapura, Rabu (26/2/2025), memperkuat pesan optimisme Qualcomm terhadap masa depan chip Snapdragon di pasar laptop Windows.