Cakupan jaringan 5G di Indonesia masih terbatas, hanya sekitar 4,44% meskipun sudah diluncurkan sejak pertengahan 2021. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kini gencar berupaya memperluas jangkauan layanan ini ke seluruh wilayah Indonesia.
Kominfo menyadari pentingnya akses internet cepat dan handal untuk mendukung kemajuan ekonomi digital. Oleh karena itu, perluasan jaringan 5G menjadi prioritas utama.
Strategi Pemerintah Memperluas Jaringan 5G
Pemerintah fokus pada tiga pilar utama untuk memperluas konektivitas 5G: spektrum frekuensi radio, infrastruktur, dan regulasi. Ketiga aspek ini saling berkaitan dan perlu dibenahi secara simultan agar rencana perluasan jaringan 5G dapat terlaksana secara efektif.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan strategi tersebut dalam keterangannya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara ketiga pilar tersebut.
Pelelangan Spektrum Frekuensi dan Regulasi yang Mendukung
Pada aspek spektrum frekuensi radio, pemerintah berencana melelang empat pita frekuensi di tahun 2025. Satu pita frekuensi dialokasikan untuk fixed broadband berbasis 5G, sementara tiga lainnya untuk mobile broadband 5G.
Pita frekuensi yang dilelang meliputi 1,4 GHz (untuk fixed broadband), 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz (untuk mobile broadband). Pelelangan ini diharapkan dapat mendorong pemerataan layanan 5G.
Selain pelelangan spektrum, pemerintah juga menyiapkan regulasi yang mendukung. Regulasi ini terutama ditujukan untuk penyelenggara telekomunikasi seluler. Salah satu kebijakan yang tengah digodok adalah pemberian insentif.
Insentif ini bertujuan untuk mendorong operator seluler berinvestasi lebih besar dalam membangun infrastruktur 5G. Pemerintah berharap kebijakan ini segera ditetapkan untuk mempercepat perluasan jaringan 5G secara masif.
Pengembangan Infrastruktur dan Peta Jalan Digital
Kominfo juga tengah mengembangkan peta jalan (roadmap) infrastruktur digital yang komprehensif dan jangka panjang. Roadmap ini akan mencakup seluruh aspek, dari hulu hingga hilir.
Salah satu fokus utama dalam pengembangan infrastruktur adalah pembangunan jaringan fiber optik (FO). Jaringan FO dianggap sebagai tulang punggung infrastruktur digital yang paling stabil dan handal.
Pengembangan infrastruktur digital yang memadai menjadi kunci keberhasilan perluasan jaringan 5G. Hal ini akan menjamin kualitas layanan yang optimal bagi pengguna di seluruh wilayah Indonesia.
Kesimpulan
Perluasan jaringan 5G di Indonesia membutuhkan strategi terintegrasi yang melibatkan tiga pilar utama: spektrum frekuensi, regulasi, dan infrastruktur. Dengan adanya pelelangan spektrum, regulasi yang mendukung, dan pembangunan infrastruktur yang masif, khususnya jaringan fiber optik, diharapkan cakupan jaringan 5G di Indonesia dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan, sehingga pemerataan akses internet cepat dan handal dapat terwujud.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada perekonomian digital Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.