iTech  

Rahasia Bumi Terungkap: Semburan Berlian Pecah Benua Purba

Rahasia Bumi Terungkap: Semburan Berlian Pecah Benua Purba
Rahasia Bumi Terungkap: Semburan Berlian Pecah Benua Purba

Perburuan berlian telah berlangsung selama berabad-abad, namun asal-usul batu mulia yang berkilauan ini masih menyimpan misteri. Salah satu sumber utama berlian adalah formasi batuan yang disebut kimberlit, yang terbentuk dari letusan magma dari kedalaman Bumi yang luar biasa.

Kimberlit, yang tersebar di berbagai belahan dunia, menyimpan jejak perjalanan geologis yang panjang dan dramatis. Penemuannya tak hanya mengungkapkan rahasia berlian, tetapi juga mengungkap proses pembentukan dan pergerakan lempeng tektonik Bumi.

Munculnya Berlian dari Kedalaman Bumi

Perjalanan berlian dimulai jauh di dalam Bumi, di perbatasan mantel konveksi yang panas. Magma dari kedalaman ratusan kilometer melesat ke atas melalui retakan vulkanik, membawa serta mineral dan batu, termasuk berlian yang telah terbentuk di bawah tekanan dan suhu ekstrem.

Tambang Kimberley di Afrika Selatan, yang sering disebut “The Big Hole,” merupakan contoh paling terkenal dari formasi kimberlit. Lubang raksasa ini, yang digali dengan tangan manusia, membuktikan betapa berharganya berlian yang tersimpan di dalamnya.

Letusan kimberlit sangat jarang terjadi. Letusan terakhir diperkirakan terjadi di Perbukitan Igwisi, Tanzania, lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Kesulitan mempelajari kimberlit juga disebabkan oleh mineral olivin, komponen utamanya, yang mudah terkikis di permukaan.

Hubungan Kimberlit dan Perpecahan Superbenua

Para ilmuwan telah lama menghubungkan aktivitas kimberlit dengan perpecahan superbenua. Studi global menunjukkan lonjakan letusan kimberlit bertepatan dengan perpecahan superbenua Nuna (sekitar 1,2 miliar tahun lalu dan 1 miliar tahun lalu), Rodinia (600-500 juta tahun lalu), dan Pangaea (250-50 juta tahun lalu).

Penelitian terbaru memperkuat hubungan ini. Analisis usia berlian merah muda dari formasi di Australia Barat menunjukkan kemunculannya sekitar 1,3 miliar tahun yang lalu, sesuai dengan waktu perpecahan Nuna. Ini menguatkan hipotesis bahwa peregangan kerak benua berperan penting dalam prosesnya.

Pemodelan komputer menunjukkan bahwa keretakan kerak menciptakan pusaran di dasar benua, yang mencampur material mantel dan memungkinkan kimberlit yang berbusa naik ke permukaan, membawa berlian bersamanya. Proses ini dimulai di zona keretakan, tetapi kemudian meluas ke area kerak yang stabil.

Berlian: Petunjuk tentang Sejarah Bumi

Berlian yang ditemukan dalam kimberlit lebih dari sekadar batu mulia; mereka adalah kapsul waktu yang menyimpan informasi tentang sejarah Bumi. Komposisi dan usia inklusi fluida di dalam berlian dapat mengungkap kondisi di kedalaman Bumi selama pembentukannya.

Suzette Timmerman, ahli geologi di University of Bern, mempelajari berlian dari Brasil dan Guinea yang terbentuk pada kedalaman 300-700 km sekitar 650 juta tahun yang lalu, saat terbentuknya superbenua Gondwana. Ini menunjukkan potensi berlian untuk memberikan informasi tentang proses subduksi dan konveksi mantel.

Penelitian terus berlanjut untuk mengungkap lebih banyak misteri tentang pembentukan kimberlit dan berlian. Pemahaman yang lebih mendalam akan memberikan wawasan baru tentang dinamika Bumi dan evolusi superbenua. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti pengaruh lempeng subduksi terhadap durasi keberadaan superbenua.

Kesimpulannya, perjalanan berlian dari kedalaman Bumi hingga ke permukaan merupakan proses geologis yang kompleks dan menakjubkan. Penelitian yang terus dilakukan tentang kimberlit dan berlian semakin mengungkap sejarah Bumi dan proses-proses yang membentuk planet kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *