iTech  

Foto Paus AI Trump: Heboh, Apa Maksudnya Sebenarnya?

Foto Paus AI Trump: Heboh, Apa Maksudnya Sebenarnya?
Foto Paus AI Trump: Heboh, Apa Maksudnya Sebenarnya?

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengunggah foto dirinya yang telah dimodifikasi secara digital di akun media sosialnya. Foto tersebut menampilkan Trump mengenakan atribut kepausan, lengkap dengan jubah putih, kalung salib, dan camauro (topi Paus). Unggahan di Instagram (@realdonaldtrump) dan Truth Social pada Jumat (2/5) malam ini langsung memicu reaksi beragam di dunia maya.

Keganjilan unggahan ini diperparah dengan absennya keterangan pada foto dan pembatasan kolom komentar. Hal ini semakin menimbulkan spekulasi tentang maksud sebenarnya di balik unggahan kontroversial tersebut.

Misteri di Balik Foto “Paus Trump”

Foto yang menampilkan Trump dalam balutan atribut kepausan ini sontak viral dan memicu perdebatan luas. Banyak yang mempertanyakan motif di balik unggahan tersebut.

Tidak ada keterangan resmi dari Trump maupun timnya mengenai makna foto tersebut. Ketidakjelasan ini justru memicu berbagai interpretasi, mulai dari sindiran hingga kritik tajam.

Reaksi Keras dari Publik dan Tokoh Ternama

Unggahan Trump tidak hanya menuai beragam komentar dari netizen biasa, tetapi juga mendapat reaksi keras dari tokoh-tokoh publik.

Akun Instagram resmi Gedung Putih, @whitehouse, bahkan mengunggah ulang foto tersebut, membuka kolom komentar untuk berbagai reaksi publik. Sebagian besar komentar mengecam tindakan Trump yang dinilai tidak pantas dan keterlaluan.

Di platform X (sebelumnya Twitter), komedian Amerika Serikat Terrance K. Williams berkomentar, “Paus Trump (terbahak-bahak). Presiden kita baru saja mengunggah ini. Dia mengolok-olok karena dia tahu media akan marah.”

Melanie D’Arrigo, direktur eksekutif Campaign for New York Health dan mantan kandidat kongres Demokrat, mengungkapkan kekesalannya dengan menulis, “Orang yang melanggar 10 perintah Tuhan mengunggah foto dirinya sedang cosplay sebagai Paus berikutnya.”

Kritik serupa juga dilontarkan oleh Art Candee, seorang seniman asal Chicago yang dikenal kritis terhadap Trump. Ia menulis, “Donald Trump sekarang mengunggah gambar AI sedang cosplay sebagai Paus. Otaknya memang tidak waras.”

Sejarawan dan komentator politik, Ruth Ben-Ghiat, bahkan mencuit, “Peringatan kultus pemimpin otoriter.”

Konteks Kematian Paus Fransiskus dan Pemilihan Paus Baru

Munculnya foto kontroversial ini berdekatan dengan wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu. Kepergian pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma ini meninggalkan duka mendalam bagi jutaan umat di seluruh dunia.

Paus Fransiskus meninggal dunia akibat komplikasi stroke, yang berujung pada koma dan kolaps kardiosirkulasi. Pemakamannya yang dihadiri oleh berbagai kepala negara, termasuk Donald Trump dan istrinya Melania Trump, berlangsung khidmat di Lapangan Santo Petrus pada 26 April.

Proses pemilihan Paus baru, atau conclave, telah dimulai pada 30 April. Suksesi kepemimpinan di Vatikan ini semakin menyoroti kejanggalan unggahan Trump, yang seakan-akan mencoba menumpang isu tersebut untuk menarik perhatian publik.

Berbagai spekulasi mengenai siapa yang akan menjadi Paus berikutnya pun semakin bermunculan, menambah kompleksitas situasi politik dan religius saat ini.

Unggahan foto kontroversial Donald Trump ini jelas memicu kontroversi dan beragam interpretasi. Aksi tersebut, yang dilakukan di tengah suasana berkabung dan proses pemilihan Paus baru, menunjukkan betapa kompleksnya perilaku dan strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh mantan presiden Amerika Serikat tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *