Kebakaran hutan melanda wilayah di sekitar Yerusalem, Israel. Peristiwa ini diperparah oleh kondisi cuaca kering dan panas akibat perubahan iklim. Kebakaran yang terjadi pada Rabu (30/4) siang tersebut telah menghanguskan lahan seluas 20 kilometer persegi.
Beruntung, otoritas setempat melaporkan tidak ada korban jiwa maupun rumah yang terdampak. Meskipun Israel kerap mengalami kebakaran hutan di musim panas, kejadian skala besar di awal tahun ini tergolong jarang.
Penyebab Kebakaran Hutan di Yerusalem
Kecepatan penyebaran kebakaran hutan di Yerusalem tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor. Musim dingin yang minim curah hujan, cuaca panas dan kering, serta angin kencang yang berubah arah secara tiba-tiba menjadi penyebab utama.
Anat Gold, Direktur Jewish National Fund di area sentral Israel, menjelaskan peran perubahan iklim dalam memperparah situasi. Kurangnya curah hujan akibat perubahan iklim membuat lahan menjadi lebih rentan terhadap kebakaran.
Peran Perubahan Iklim dan Jenis Pohon
Bertahun-tahun kekeringan menciptakan kondisi ideal untuk terjadinya kebakaran hutan. Hal ini diungkapkan oleh Gold, seperti yang dikutip oleh Associated Press pada Sabtu (3/5/2025).
Selain faktor cuaca dan iklim, jenis pohon yang ada di hutan Israel juga menjadi perhatian. Banyak pohon yang ditanam di sana adalah spesies non-asli, khususnya pinus asal Eropa.
Pohon pinus ini, berbeda dengan tanaman asli Timur Tengah, sangat mudah terbakar. Kayu yang mengandung resin dan daun berbentuk jarum yang mudah terbakar membuat kondisi kering dan panas menjadi sangat berbahaya.
Upaya Pemadaman dan Tanggapan Pemerintah
Saat ini, sebagian besar area yang terbakar telah berhasil dipadamkan. Penyebab pasti kebakaran masih diselidiki oleh pemerintah Israel.
Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan bahwa kebakaran ini merupakan bagian dari krisis iklim yang tidak boleh diabaikan. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Kejadian ini menyoroti dampak perubahan iklim yang nyata dan mendesak. Tidak hanya di Israel, tetapi di seluruh dunia, kebakaran hutan semakin sering terjadi dan lebih dahsyat akibat perubahan iklim. Penting bagi seluruh negara untuk berkolaborasi dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi hutan dari ancaman kebakaran.
Selain itu, pemilihan jenis pohon yang ditanam perlu dipertimbangkan kembali. Penggunaan spesies asli yang lebih tahan terhadap kekeringan dapat membantu mengurangi risiko kebakaran hutan di masa depan. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga dalam pengelolaan hutan dan mitigasi bencana alam.
