Games  

Game Indie Ditarik dari Xbox: Dukungan Nyata untuk Palestina

Game Indie Ditarik dari Xbox: Dukungan Nyata untuk Palestina
Game Indie Ditarik dari Xbox: Dukungan Nyata untuk Palestina

Pengembang game indie, Badru, mengambil langkah berani dengan menghapus game mereka, Tenderfoot Tactics, dari platform Xbox. Keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, merespon seruan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Aksi Badru ini bukan tanpa alasan. Ia bergabung dengan gerakan global yang mendesak boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina.

Solidaritas Badru terhadap Palestina

Melalui media sosial, Badru menyatakan keputusannya untuk menarik Tenderfoot Tactics dari Xbox sebagai bentuk solidaritas dengan BDS. Ia juga menyerukan kepada komunitas game untuk turut serta melawan ketidakadilan yang terjadi di Palestina.

Langkah ini menunjukkan komitmen Badru terhadap isu kemanusiaan dan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina. Aksi ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak yang mendukung gerakan BDS.

Microsoft Masuk Daftar Boikot BDS

Awal bulan April 2025, Komite Nasional BDS Palestina menambahkan Microsoft ke dalam daftar perusahaan yang diboikot. Alasannya, Microsoft, melalui layanan cloud dan AI Azure, dianggap mempercepat apa yang disebut BDS sebagai “genosida” Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Seruan boikot ini mencakup berbagai produk Microsoft, termasuk Xbox dan layanan langganan Xbox Game Pass. Gerakan BDS juga menyerukan untuk menghindari game-game besutan Microsoft seperti Minecraft, Call of Duty, dan Candy Crush.

Gerakan BDS berargumen bahwa memboikot produk-produk Microsoft akan memberikan tekanan kepada perusahaan raksasa teknologi tersebut untuk mengakhiri keterlibatannya dalam apa yang mereka sebut sebagai “genosida, pendudukan, dan apartheid Israel”. Mereka menekankan adanya alternatif game yang layak dan genosida bukanlah sesuatu yang pantas untuk dipermainkan.

Protes Karyawan Microsoft dan Dampaknya

Insiden ini semakin memperkuat seruan boikot terhadap Microsoft. Sebelumnya, Microsoft telah memecat dua karyawannya yang dianggap mengganggu perayaan ulang tahun perusahaan ke-50 dengan memprotes keterlibatan perusahaan dalam memasok teknologi AI kepada militer Israel.

Salah satu karyawan, Ibtihal Aboussad, bahkan secara terbuka memprotes hal tersebut di depan CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, selama acara perayaan tersebut. Ia menyebut Microsoft mendukung genosida di Palestina.

Aksi protes ini menunjukkan adanya keresahan internal di Microsoft terkait keterlibatan perusahaan dengan militer Israel. Kejadian ini semakin memperkuat argumen gerakan BDS dan menambah tekanan pada Microsoft.

Selain Microsoft, sejumlah perusahaan lain seperti HP dan Reebok juga masuk dalam daftar boikot BDS. Reebok, misalnya, disorot karena mensponsori Asosiasi Sepakbola Israel.

Tindakan Badru menarik game-nya dari Xbox menunjukkan bagaimana isu politik global dapat berdampak langsung pada industri game. Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya kesadaran sosial dan tanggung jawab etis bagi para pengembang game.

Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana Microsoft merespon tekanan dari gerakan BDS dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi hubungan antara perusahaan teknologi besar dan isu-isu politik global. Aksi Badru menjadi contoh nyata bagaimana individu dapat menggunakan platform mereka untuk menyuarakan kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *